By Admin LSP KATIGA PASS
23 September 2025 13:48:40
Jakarta – Tantangan di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) semakin kompleks seiring dengan perubahan pola kerja, perkembangan teknologi, hingga dampak perubahan iklim. Untuk itu, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menekankan pentingnya peningkatan kompetensi para ahli K3 agar penerapan standar keselamatan kerja dapat berjalan lebih efektif.
Menurut Kemnaker, risiko kerja saat ini tidak lagi terbatas pada pabrik atau lokasi proyek. Banyak aktivitas kerja dilakukan di luar lokasi tradisional, termasuk pekerjaan jarak jauh (remote working) maupun mobilitas lapangan yang tinggi. Selain itu, perubahan iklim seperti cuaca ekstrem, kualitas udara, hingga potensi bencana alam juga menjadi faktor baru yang memengaruhi keselamatan pekerja.
“Ahli K3 dituntut bukan hanya menguasai aturan, tetapi juga memiliki knowledge, skill, dan attitude yang terus diperbarui. Dengan kompetensi tersebut, mereka bisa mengantisipasi risiko baru serta merancang langkah pencegahan yang lebih relevan,” kata perwakilan Kemnaker (ANTARA).
Peningkatan kompetensi ini mencakup beberapa aspek penting:
Pelatihan berkelanjutan – Ahli K3 harus rutin mengikuti pelatihan agar selalu update dengan standar internasional dan perkembangan teknologi keselamatan terbaru.
Penguasaan teknologi – Pemanfaatan perangkat digital, sensor, hingga sistem monitoring berbasis data dapat memperkuat strategi pencegahan kecelakaan kerja.
Attitude dan budaya keselamatan – Selain pengetahuan teknis, ahli K3 juga harus menumbuhkan kesadaran budaya K3 di lingkungan kerja agar diterapkan bukan sekadar formalitas.
Kolaborasi lintas sektor – Mengingat tantangan K3 dipengaruhi faktor lingkungan dan sosial, ahli K3 perlu bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk lembaga lingkungan dan pemerintah daerah.
Data BPJS Ketenagakerjaan mencatat peningkatan kecelakaan kerja setiap tahunnya. Kondisi ini menunjukkan bahwa sistem K3 perlu diperkuat tidak hanya di level regulasi, tetapi juga dalam hal kompetensi individu yang terlibat langsung di lapangan.
Dengan penguatan kapasitas ahli K3, diharapkan angka kecelakaan kerja dapat ditekan, kualitas lingkungan kerja meningkat, serta tercipta budaya keselamatan yang berkelanjutan.